Asalamualaikum
Wr. Wb.
Post
kali ini akan diisi dengan review terkait tugas mata kuliah teknologi infomasi
yang sedang saya ambil. Jurnal yang saya pilih berjudul “Studi Pemetaan Kesesuaian Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis) Menggunakan Data Citra Satelit dan SIG di Perairan
Laut Tejakula”
.Kerang hijau merupakan salah satu komonditas penting yang diproduksi di indonesia. Oleh karena itu, banyak peneliti yang sudah mulai mencoba membudiadayakan kerang hijau. Sebelum melakukan budidaya, salah satu aspek yang sangat penting untuk dilakukan adalah penetuan lokasi. Dari sekian banyak cara, salah satu cara untuk membantu penentuan lokasi yang dijelaskan dalam mata kuliah teknologi inifor masi adalah dengan yaitu dengan menggunakan Data Citra Satelit dan SIG. Nah, Jurnal tersebut menunjukkan pemanfaatan Data Citra Satelit dan SIG untuk budidaya kerang hijau. Langsung aja, berikut adalah review yang telah saya buat, selamat membaca.
REVIEW JURNAL “STUDI PEMETAAN
KESESUAIAN BUDIDAYA KERANG HIJAU (Perna viridis)
MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT DAN SIG DI PERAIRAN LAUT TEJAKULA”
Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi dan seberapa luas lahan yang dapat
dikembangkan untuk budiaya kerang hijau (Perna
viridis) di perairan pesisir dan laut Tejakula. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif dengan menggumpulkan data citra satelit, kemudian
dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis sehingga dapat
menjelaskan dan menggambarkan kesesuaian aspek biofisik lingkungan perairan
laut di daerah penelitian terhadap budidaya kerang hijau. Daerah penelitian
hasil proses pemotongan citra mempunyai letak pada koordinat geografis dengan
posisi lintang 07º50’00”LS - 08º10’00” LS dan posisi bujur 115º14’26” BT -
115º27’21” BT.
Tingkat
kesesuaian perairan untuk budidaya kerang hijau di ukur berdasarkan empat
parameter biofisik, yaitu kandungan klorofil-a, suhu permukaan, substrat
perairan, dan kedalaman perairan. Kandungan klorofil-a di perairan Tejakula
pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus (musim timur) memiliki nilai
rata-rata relatif tinggi, berkisar antara 0 – 1 mg/m3 dengan kecenderungan
peningkatan pada zona lepas pantai. Suhu permukaan laut pada musim timur di
perairan utara cenderung hangat dengan rata-rata suhu antara 30 – 31ºC. Material
substrat dasar perairan pada perairan Tejakula masih berada dalam kisaran yang
dianjurkan dengan komposisi pasir berkarang dan karang. Untuk kedalaman
perairan, pada perairan tejakula didapatkan dua nilai, yaitu 2,5 - 5 m (sesuai)
dan 5-10 m (cukup sesuai).
Berdasarkan
pada empat parameter biofisik tersebut, parameter substrat perairan dan
kedalaman perairan merupakan variabel berperan besar dalam penentuan kelayakan
perairan laut untuk budidaya kerang hijau. Sedangkan klorofil-a dan suhu
permukaan merupakan variabel tersier dalam menetukan kelayakan lokasi budidaya
ini.
Rerferensi
Wisnawa
dan I. G. Yudi. 2013. Studi Pemetaan Kesesuaian Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis) Menggunakan Data Citra
Satelit dan SIG di Perairan. J. Sains dan Teknologi. 2(2):239-242.
Notice to reader
Jurnal dapat dibaca online
disini: http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JST/article/download/2902/2402
0 komentar:
Posting Komentar