Review Jurnal "Skrining Bakteri Vibrio sp Asli Indonesia Sebagai Penyebab Penyakit Udang Berbasis Tehnik 16s Ribosomal Dna”



Asalamualaikum Wr. Wb.
Post kali ini akan diisi dengan review terkait tugas mata kuliah teknologi infomasi yang sedang saya ambil. Jurnal yang saya pilih berjudul “Skrining Bakteri Vibrio sp Asli Indonesia Sebagai Penyebab Penyakit Udang Berbasis Tehnik 16s Ribosomal Dna”.
Sebelum membahas tentang jurnal tersebut, saya ingin bertanya, apakah kalian tau tentang bakteri Vibrio sp? Menurut Wikipedia, bakteri Vibrio sp adalah salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam kelompok marine bacteria. Bakteri ini umumnya memiliki habitat alami di laut. umumnya dapat menginfeksi hewan-hewan laut seperti kerang dan ikan sehingga menyebabkan penyakit yang disebut vibriosis.

 Gambar 1. Penampakan Vibrio sp dari mikroskop  

Sebagai seorang mahasiswa aquaqulture saya sangat tertarik dengan budidaya udang, oleh karena itu saya juga ingin tahu mengenai penyakit apa yang dapat menginfeksi udang. Nah, salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit pada udang adalah Vibrio sp yang akan dibahas dalam jurnal tersebut. Langsung aja, berikut adalah review yang telah saya buat, selamat membaca.


REVIEW JURNAL SKRINING BAKTERI VIBRIO SP ASLI INDONESIA SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT UDANG BERBASIS TEHNIK 16S RIBOSOMAL DNA


Udang merupakan salah satu komonditas penting dalam perikanan, namun penurunan produksi udang di indonesia terjadi beberapa tahun belakangan ini. Penyakit udang merupakan salah satu faktor penghambat dalam peningkatan produksi udang. Salah satu contoh penyakit pada udang disebabkan oleh bakteri jenis Vibrio sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang tinggi dan dianggap sebagai penyebab kematian massal dalam budidaya udang di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies bakteri Vibrio sp yang menyebabkan penyakit pada udang windu di lokasi budidaya yaitu di tambak asli indonesia sehingga akan memperkaya khazanah gen dan basis data di Gen Bank dunia. Salah satu teknologi terbaik yang mampu mengidentifikasi spesies Vibrio adalah dengan mengetahui struktur DNA, yakni dengan teknik sekuens 16S rDNA. Teknik ini dilakukan dengan menganalisa struktur atau susunan basa DNA yang terdapat di daerah 16S DNA.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Sampel untuk penelitian diambil dari Pulau Bengkalir, Sumatra dan Laut Jawa, Jepara. Sampel yang diambil berupa udang windu (Penaeus monodon) dengan kondisi tidak sehat sebanyak 10 ekor serta air sampel dan air laut dari tambak udang tersebut. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu pengamatan langsung serta pengamatan denga uji biokimia.
Berdasar hasil penelitian diperoleh tujuh strain bakteri Vibrio sp, lima strain diantaranya sudah terdaftar secara internasional pada gen Bank Dunia, yaitu Vibrio alginolyticus, Vibrio parahaemolyticus, Vibrio harveyi, Vibrio shilonii, dan Vibrio vulnificus. dengan tingkat homolog diatas 97%, sedangkan dua strain diantaranya merupakan strain yang belum terdaftar secara Internasional dalam gen bank dunia, dan ini diyakini merupakan Vibrio sp asli Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa banyak jenis bakteri Vibrio sp banyak terkandung pada sampel yang diambil baik dari Bengkalir, Sumatra maupun Laut Jawa, Jepara. Oleh karena itu petani tambak udang diharapkan untuk melakukan pencegahan sebelum melakukan budidaya agar tidak terjadi infeksi dari bakteri tersebut yang dapat menyebabkan kematian massal.


Rerverensi
Felix, Feliatra., Titania T Nugroho, Sila Silalahi, dan Yuslina Octavia. 2011. Skrining Bakteri Vibrio sp Asli Indonesia sebagai Penyebab Penyakit Udang Berbasis Tehnik 16s Ribosomal. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 3(2):85-99.


Notice to reader
Jurnal dapat dibaca online disini: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53432
Share on Google Plus

About rahm

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar